Dua puluh lima tahun lalu, nama Yomaveraky Bird Farm sempat menjadi penyemarak hobi perkutut di Tanjungpinang Kepulauan Riau. Farm milik H.M.Yohan Ihwan ini sukses mencolek perhatian kung mania. Eksistensi Yomaveraky semakin terasa karena didukung oleh sarana dan prasarana.

Lapangan sebagai lokasi titik kumpul kung mania, adalah satu diantara fasilitas yang pernah dibangun. Begitu juga dengan kandang ternak yang sudah melahirkan produk unggulan. Belum lagi sarana penunjang yang menjadikan Tanjungpinang benar-benar berada dalam masa yang menyenangkan.

Seiring perjalanan waktu, ketika flu burung hadir dan membuat hobi tidak kondusif, H.M.Yohan Ihwan memutuskan untuk parkir dari dunia tersebut. Sejak saat itu nama Yomaveraky tak lagi terdengar dan lambat laun mulai meninggalkan hobi. Tanjungpinang yang pernah merasakan gemerlap hobi, akhirnya mengalami perubahan yang cukup signifikan.

Penurunan frekuensi kegiatan begitu terasa. Kini, setelah dua puluh lima tahun berlalu. H.M.Yohan Ihwan, akhirnya kembali menyapa kung mania. “Dua puluh lima tahun adalah waktu yang cukup lama namun tidak terasa, kini saya ingin kembali ke dunia hobi perkutut untuk menyapa teman-teman yang sempat putus silaturahmi,” terang H.M.Yohan Ihwan.

Alasan come back-nya pria kelahiran Jambi ini bermula dari ajakan rekan-rekan untuk kembali menyemarakkan hobi di Tanjungpinang. “Banyak kawan-kawan yang mengajak saya untuk ngerek lagi, mereka bergarap agar Tanjungpinang bisa kembali semarak dengan hobi perkutut,” ungka bapak dari dua putra dan dua putri yang sukses meniti karier sebagai dokter spesialis.

Ajakan tersebut direspon positif dan sejak lima bulan lalu, H.M.Yohan Ihwan kembali menyapa kung mania. Membangun kandang ternak menjadi bukti keseriusan untuk kembali menyibukkan diri dengan perkutut. Perburuan materi kandang langsung dilakukan. Beberapa kawan-kawan sesama peternak dihubunhi untuk membantu rencana ternak.

Sembilan kandang ternak yang berhasil dibangun, langsung terisi indukan. “Saat ini saya sudah membangun 19 kandang ternak, rencana mau nambah lagi karena stok indukan masih banyak yang belum terpakai karena tidak ada tempat. Makanya saya harus segera nambah kandang lagi,” sambung Penasehat P3SI Pengda Tanjungpinang.
Berbekal pengalaman sebagai peternak, H.M.Yohan Ihwan tidak menemui kendala dalam melanjutkan hobinya. Produksi lancar dan yang membuat semangat adalah hasil anakan yang didapat, ternyata memiliki kualitas yang membanggakan. Dalam gelaran Liga Perkutut Kepri Putaran 4 Kingkang Cup Batam, H.M.Yohan Ihwan sukses meloloskan tiga produk.

Tak tanggung-tanggung, hasil yang didapat adalah tiga besar yakni podium 1, 2 dan 3 di Kelas Piyik Hanging, lewat aksi Barbara, Arabella dan Kenko. Tiga perkutut berprestasi tersebut adalah produk bergelang HMY yang merupakan produk ternak Yomaveraky milik H.M.Yohan Ihwan.

“Alhamdulillah produk ternak saya sudah mulai tampil di lapangan dan bahkan bisa meraih juara 1, 2 dan 3. Hasil yang harus saya syukuri,” ungkap kung mania yang miliki hobi ikan koi. Barbara dan Arabella adalah sepasang anakan yang lahir dari kandang 10 (Grand x Grand).

Barbara berjenis jantan sedangkan Arabella merupakan belahannya yang berjenis betina. Sedangkan Kenko yang berada di urutan ketiga adalah anakan pertama dari kandang 8 (Grand x RPM). Ketika turun di lapangan Buana Centra Park Bukit Daeng Tembesi Batam, lokasi liga, ketiganya berada di usia 1,5 bulan.

“Barbara, Arabella dan Kenko baru saya turunkan di liga untuk pertama kalinya. meski baru berusia 1,5 bulan, namun bisa langsung tampil dan meraih juara,” jelas H.M.Yohan Ihwan. Keberhasilan Barbara dan rekan-rekan meraih podium jawara, nampaknya akan diikuti juga oleh produk dari kandang lain.
“Ada beberapa anakan yang sudah terpantau bagus, tinggal nunggu waktu lomba saja. Semoga mau tampil semua dan meraih juara,” harap H.M.Yohan Ihwan lagi. Bahkan bukan saja konkurs di Batam yang akan menjadi target, gelaran di luar rencana akan menjadi referensi lewat program jelajah konkurs tanah air.