Sekitar satu tahun hobi perkutut di Guluk-guluk bisa dinyatakan vakum. Tak ada kegiatan yang bisa dirasakan kung mania, meski keberadaan mereka masih tetap ada. Namun keberadaan hanya sebagai ada tanpa bisa melakukan aktifitas di daerahnya. Selama ini ketika mereka ingin menyalurkan hobi perkutut, biasanya mendatangi daerah sekitar.

Padahal hobi Sumenep begitu menggelegar dan bisa dinyatakan menyala dengan padatnya jadwal kegiatan, baik berupa Latihan Dinilai, Kolom Dinilai, Liga ataupun Latber. Bahkan Liga Perkutut Jawa Timur pernah menjadi kegiatan yang menghiasi perjalanan hobi perkutut di Kota Sumekar.
Banyak yang berharap agar kondisi seperti itu bisa berakhir. Vakumnya kegiatan di Guluk-guluk salah satunya disebabkan oleh beberapa tokoh disana menyatakan vakum dengan berbagai alasan, sehingga membuat yang lain mengikuti keputusan tersebut. Sampai akhirnya, ada tokoh yang merasa terpanggil untuk mengembalikan hobi perkutut yang nyaris hilang.

Tokoh yang dimaksud adalah H.Mannan yang selama ini dikenal sudah malang melintang di dunia hobi perkutut. Lewat aksi membangun tempat latihan atau yang biasa dikatakan Kolom Latihan, H.Mannan mencoba membangun sekitar 42 tiang kerekan. Pembangunan ini merupakan awal langkah yang dilakukan tokoh satu ini.

“Saya merasa terpanggil ketika melihat teman-teman yang vakum lama karena tidak bisa melanjutkan hobi perkutut yang sudah lama mereka tekuni selama ini. Dua tahun adalah waktu yang cukup lama,” terang pemilik Akasturi Bird Farm. Sampai akhirnya pendirian tiang kerekan dilakukan.
Untuk memberikan keseriusan bahwa kini di Guluk-guluk sudah ada tempat latihan yang bisa dimanfaatkan oleh kung mania, di undanglah kung mania, tokoh agama dan juga tokoh perkutut. Mereka disatukan dalam acara acara silaturahmi dan launching Kolom Akasturi Guluk-guluk.

Diharapkan dengan acara ini, maka berakhirlah kevakuman hobi perkutut disalah satu daerah di Pengda Sumenep. Adapun lokasi berada di Ponpres Annoqayah Guluk-Guluk Timur. Bahkan hadir dalam acara tersebut tokoh agama Ponpres Annoqayah yang memang sengaja diundang untuk menjadi bagian dalam acara.

“Hari ini kami berkumpul bersilahturahmi dan membuka lapangan atau kolom baru, semoga jalan yang kami buat bisa mengembalikan semarak hobi perkutut di Guluk-guluk khususnya dan Sumenep pada umumnya,” harap H.Mannan. Ditambahkan bahwa untuk ke depan, setiap dua bulan sekali Kolom Akasturi akan menggelar kegiatan,

Agenda tersebut tidak hanya ngerekk bareng saja, tetapi ada keinginan yang juga akan mendatangkan juri untuk menilai burung yang hadir. “Rencana kedepan kami akan menggelar kegiatan yang juga akan mendatangkan juri untuk menilai burung milik rekan-rekan yang hadir. Mudah-mudahan banyak dukungan,” harap H.Mannan lagi.