Ngikat atau tali pada perkutut sudah menjadi sesuatu yang populer di kalangan kung mania. Manfaat dari ngikat atau tali memang memberikan efek yang tidak bisa dianggap enteng. Ngikat atau tali dinilai mampu memberikan solusi cepat dan tepat pada perkutut yang memiliki masalah, salah satunya ngakak.

Di dunia hobi perkutut tanah air, spesialis ngikat atau tali sudah tidak terhitung lagi. Mr.Paul Surabaya, menjadi satu diantara sekian mekanik di bidang tali yang sampai saat ini masih bertahan dan menjadi langganan beberapa penggila lomba. Diusia yang sudah mencapai 70 tahun, Mr.Paul seringkali dihubungi kung mania untuk membantu mengkondisikan perkutut miliknya agar bisa lebih siap menghadapi perang di arena konkurs.
“Alhamdulillah sampai sekarang saya masih menerima permintaan dari orang-orang untuk mengikat perkututnya,” jelas Paul. Kasus yang seringkali ditemui untuk ditugaskan dalam hal tali menali adalah masalah ngakak yang di alami sang orbitan. Demikian juga ketika burung ujung yang dimiliki kurang panjang, depan kurang NG, pengaturan interval bunyi (biar tidak terlalu gacor).

“Yang paling banyak minta tolong untuk ditali adalah burung noklak,” ungkap pria bernama asli Asmuri. Dengan tali maka langsung bisa memberikan solusi. Menurut Paul inilah kehebatan tali, karena bisa mengatasi banyak masalah, seperti depan kurang, noklak, ujung kurang panjang dan masalah lainnya.

Proses ngikat atau tali yang dilakukan Paul tidak butuh waktu lama, sekali tali, manfaatnya bisa langsung dirasakan. Masih menurut Paul, penggunaan atau pemilihan tali bergantung dari masalah yang dialami perkutut. Burung gembos, biasanya menggunakan tali senar dengan ukuran paling kecil.
Namun tali yang banyak digunakan oleh Paul adalah nilon ukuran 24. Untuk proses ngikat atau tali, bisa dilakukan mendadak, artinya detik-detik menjelang turun tarung, H-1 atau H-2. Bergantung dari mental burung. Jika mental burung bagus, maka proses ngikat dan tali bisa dilakukan mendadak. Sebaliknya jika mental burung kurang, maka proses ngikat atau tali bisa dilakukan satu minggu menjelang turun lomba.

Berapa jasa untuk sekali ngikat. “Saya tidak pernah menarget berapa saya harus dibayar. Kadang ada yang ngasih lebih, kadang juga pas,” ungkap Paul lagi. Yang penting baginya, konsumen puas dan jasanya akan dipakai lagi. Jasa ngikat seperti yang dilakukan Paul saat ini memang banyak yang sudah melakukan.

Mereka yang masih muda, juga mulai bermain dengan tali temali. Namun, ditengah serbuan para pengikat perkutut, dimana usia mereka ada di bawah Paul, maka tidak jarang kung mania lebih memilih yang sudah senior dengan alasan karena pengalaman yang lebih menyakinkan.
Salah satu pengguna jasa Paul untuk mengikat perkutut miliknya adalah Cak Goendul Surabaya. “Selama ini saya pakai Pak Paul untuk mengikat burung saya, dengan alasan karena jam terbang dia lebih lama dan saya lebih yakin dan selama ini saya merasa cocok,” ungkap Cak Goendul.

Selama ini Paul mengaku ketika jasanya dibutuhkan, bisa diundang langsung ke rumah sang konsumen, sehingga kung mania tidak pelu repot-repot mengantarkan burungnya ke rumah Paul. “Saya tidak pernah mengikat burung di rumah, tetapi saya kerjakan di rumah yang burungnya mau diikat, biar dia puas dan merasa senang,” ungkap Mr.Paul.