Team JBM Malang dikenal sebagai kung mania yang tak pernah berhenti memburu amunisi lapangan. Sepertinya tak ada kata menyerah dan berhenti untuk terus menambah koleksi jawara di level nasional. Padahal dari hasil perburuan yang sudah dilakukan, ada sekitar 20 ekor perkutut tangguh yang resmi bergabung dengan squad yang kini dipimpin H.Abdullah Mubarok Faisol.

Tidak terhitung berapa budget yang sudah dikeluarkan untuk mendapatkan perkutut dengan kualitas super. Namun semua itu, tidak menjadi penghalang bagi H.Abdullah Mubarokah Faisol untuk terus mengincar produk unggulan peternak. Bagi Team JBM Malang kepuasan adalah pilihan utama meski harus menggelontorkan dana dalam jumlah yang fantastis. Wajar jika dalam setiap turun tarung, Team JBM Malang selalu mendominasi perolehan podium juara.
Karena selain kualitas amunisi yang dimiliki, team ini juga diperkuat oleh para mekanik yang setiap saat selalu siaga mengkondisikan sang orbitan untuk hasil maksimal, meraih posisi dibarisan paling depan daftar kejuaraan. Kabar teranyar Team JBM Malang menambah amunisi baru yakni Ashoka, perkutut bergelang WA. Kamis, 13 Maret 2025, H.Abdullah Mubarrok Faisol mengutus kakak iparnya yakni Drs.Robi Harman menuju Cilacap untuk memantau Ashoka.
“Saya diutus oleh adik ipar H.Abdullah Mubarrok Faisol untuk proses deal Ashoka dengan Bapak Hadi PLH Bird Farm Cilacap,” jelas Drs.Robi Harman. Sejak saat itu Ashoka bersama pasangannya resmi bergabung menjadi amunisi baru Team JBM Malang mendampingi amunisi yang sudah bergabung sebelumnya. Adapun nilai transaksi yang disepakati sebesar Rp 125 juta.

“In syaa Allah Ashoka pantas mendampingi Kendawangan, Revolusi dan juga Mutiara Putih di even apapun,” sambung Drs.Robi Harman. Diakui olehnya bahwa meski berstatus sebagai kakak ipar, Drs.Robi Harman dan juga Dayat serta Moh Ismail (Bom-Bom), harus selalu mengikuti apa yang diinginkan adik iparnya yakni H.Abdullah Mubarrok Faisol.
Bom-Bom sendiri kini dipercaya memegang Kendawangan, Revolusi, Nike Ardilla, Disel dan juga Satria yang dibantu oleh Drs.Hamsan, Ustadz Suhaemi, Sawahdi serta Nanang. Dayat dan Drs.Robi Harman mengaku dipasrahi oleh Abah Faisol Syafi’i untuk mendampingi H.Abdullah Mubarok selama berada di jalur hobi perkutut. Ditambahkan oleh Drs.Robi Harman bahwa setelah resmi di take over, Team JBM Malang meminta agar Ashoka berganti nama menjadi Mutiara Biru.
Mereka yakin jika burung ini tampil maksimal, maka tidak akan ada lawan yang berani mengambil alih podium juara. Terlebih Kandawangan yang susah jelas selalu berada di jalur juara pada Kelas Piyik Yunior. Hal ini berdasarkan pantauan Bom-Bom saat dikerek full mampu mengeluarkan suara bagus dan balas sampai 5 kali tanpa salah. Depan, tengah banyak dan ujung yang gila dan istimewa, menjadikan burung ini sulit menemukan lawan sepadan.

“Walaupun Pak H.Pukiman nawar mulai harga Rp 100 juga sampai Rp 275 juga, bahkan beliau seandainya masih dibuka harga Rp 300 juta pasti mau. Tapi adik ipar saya H.Abdullah Mubarok hanya senyum-senyum saja,” ungkap Drs.Robi Harman. Bahkan andai ada burung seperti Kandawangan dengan tingkat kestabilan yang tinggi, maka Team JBM Malang masih berani ambil dengan harga Rp 350 juta.
Disampaikan pula bahwa burung ini sempat mengalami sakit akibat cacingan, namun berkat kesigapan dengan cara memberikan obat cacing, Alhamdulillah langsung sembuh. Sejak saat itu Kandawangan langsung dibawa menuju kediaman Bom-Bom.