Konkurs Besar Walikota Banjarbaru Cup yang dihelat pada Sabtu dan Minggu, 26 – 27 April 2025 di Lapangan Perkutut Batu Gunung Mulia – Pengda Banjarbaru Jl.A.Yani km.34 Banjarbaru menjadi moment yang luar biasa dan bersejarah. Even dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Banjarbaru ke-26 menjadi pertemuan empat Pengwil di Kalimantan.

“Konkurs Besar Walikota Banjarbaru Cup hari ini adalah even pertama kalinya di Kalimantan yang mampu menyatukan 4 provinsi dengan peserta dari Kal-Bar, Kal-Tim, Kal-Teng dan Kal-Sel,” terang H.Winardi Sethiono Ketua Pengwil P3SI Kalimantan Selatan, selaku tuan rumah pelaksanaan.
Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan kegiatan ini diharapkan hobi perkutut akan semakin semarak dan berkembang pesat seiring dukungan yang luar biasa dari kung mania yang ada di Kalimantan. Rudy Supriadi, Ketua Pelaksana menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi moment yang begitu luar biasa.

“Kami bangga bisa mengemas lomba dengan dukungan yang begitu kuat dari rekan-rekan kung mania yang ada di Kalimantan. Semua berkumpul jadi satu di Banjarbaru lewat hobi perkutut. Moment ini akan tetap kami kenang sepanjang masa karena baru pertama kali kami bisa melaksanakan kegiatan seperti ini,” jelas Rudy Supriadi.
Even kali ini panitia mengundang juri dari berbagai wilayah di Indonesia, sepertijJuri asal jawa barat yakni Zainal, juri dari Jawa timur Happy Kurniawan, juri dari Kalimantan Timur Sulistiyono, juri dari Kalimantan Barat Sahid dan juri dari tuan rumah yakni juri-juri dari Kalimantan Selatan.

Hadir dalam kegiatan ini Edi Suasono, Ketua Pengwil P3SI Kalimantan Barat. “Kami datang dari Pontianak dengan kekuatan full team. Alhamdulillah team kami berhasil memboyong podium di Kelas Piyik Bebas dan Piyik Yunior dan Alhamdulillah juga kami di berikan rejeki doorprize berupa sepeda motor,” tutur Edy Suasono.
Apresiasi diberikan juga oleh Ketua Pengwil Kalimantan Barat. “Dari sisi pelaksanaan luar biasa, pelayanan luar biasa, kami dijamu dengan luar biasa, burung-burung kami dipinjami sangkar karena kami tidak membawa sangkar dari Pontianak. Panitia luar biasa banget, panitia dan pelayana bagus sekali,” ungkap Edy Suasono.
Acungan jempol juga diberikan pada team juri. “Kinerja juri sangat luar biasa dan independen dengan memberikan penghagraan pada burung yang berkualiat dengan nilai yang kualitatif dan berkualitas, lapangan juga luar biasa,” sambung Edy Suasono. Pontianak sendiri membawa sebanyak 27 amunisi dengan kekuatan pasukan sebanyak 11 orang.

“Kami hadir dari Pontianak menuju Banjarbaru menempuh perjalanan darat selama lebih kurang 32 jam dari Pontianak. Perjalanan panjang yang melelahkan akhirnya terobati dengan lolosnya amunisi yang mereka bawa. “Mudah-mudahan besok, amunisi kami bisa kembali meraih juara di kelas yang akan kami ikuti,” harap Edy Suasono lagi.
Kehadiran para peserta dari berbagai provinsi di Kalimantan berdampak pada sengitnya persaingan perebutan posisi kejuaraan. Tiga kelas yang dilombakan hari Sabtu yakni Piyik bebas, Piyik Yunior dan Piyik Hanging, berlangsung penuh aksi dramatis. Cuaa cerah seakan mendukung performa pada jawara yang tampil di atas kerekan dan gantangan.

Empat babak penjurian berlangsung tanpa ada hambatan. Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan diumumkan. Untuk podium pertama dan kedua di Kelas Piyik Bebas berhasil diraih amunisi Ismail Pontianak berkat aksi Bintang Satelit ring TB yang dikerek pada nomor 78 dan Mandalika produk Magnum di nomor kerekan 60.
Menyusul pada urutan ketiga Iffi orbitan Rizky JHL Rantau ternakan Bahtera yang menempati nomor kerekan 46. Di Kelas Piyik Yunior, kembali dikuasai kung mania Pontianak lewat performa terbaik Gandewa Putra amunisi Edy Suasono produk ternak Bumi Khatulistiwa yang dikerek apda nomor 04 sebagai peraih podium pertama.

Dan Pesona andalan Heng Tie ternakan BM yang berada di nomor krekan 10 sebagai peraih juara kedua dan posisi ketiga dimenangkan Jabrik orbitan Rizky JHL Rantau ternakan Leon yang dikerek apda nomor 32. Untuk Kelas Piyik Hanging, podium pertama dan kedua berhasil menjadi milik Putra Aluan Banjarmasin produk ternak Trend 7 lewat aksi memukau Trisula yang digantang pada nomor 62 di podium pertama dan Jangkar di nomor gantangan 51 sebagai peraih juara kedua.
Sedangkan posisi ketiga diraih Bagong orbitan Suherman Banjarmasin ternakan BWN yang ada di nomor gantangan 42. Di akhir acara, Rudy Supriadi mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir. “Terima kasih kepada team kung mania Kal-Tim, team kung mania Kal-Teng, team kung mania Kal-Bar yang hadir ke Banjarbaru,” sambung Ketua Bidang Penjurian Pengwil Kalimantan Selatan.

Ditambahkan pula bahwa panitia berharap untuk lomba berikutnya bisa turut mendukung dan kita bisa kesana untuk silaturrahmi. “Saya berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan Kota Banjarbaru, sehingga sliturrahmi bisa tetap kita jaga. Dan kami berharap dukungan untuk seluruh kung mania dan saling memberikan perhatian,” harap mantan Ketua Pengda Banjarbaru.
Diakhir penjurian, panitia melakukan cek ring untuk peserta yang masuk nominasi juara. Cek ring dilakukan sebagai wujud untuk memastikan bahwa peserta sudah menggunakan ring P3SI. “Kami juga melakukan cek ring usai penjurian dilakukan untuk memastikan apakah peserta sudah mengunakan ring P3SI atau belum,” kata Rudy Supriadi.
